Senin, 09 Maret 2015

Maaf

Maaf,
Secercah kata kecil yang sepertinya dengan mudah melayang
Melayang di udara bersama daun berguguran
Sekecil kumpulan kata yang dengan mudahnya dilayangkan 
bagi setiap jiwa manusia yang hidup.



Secercah kecil kata itupun yang bisa kembali merekatkan
Merekatkan spasi yang kita buat 
Mengisi kembali ruang hampa yang telah lama kosong tak bernyawa


Sekumpulan kata kecil tak bertuan 
yang dapat menenangkan setengah jiwa manusia yang hampa
Tak jarang, secercah kecil kata itu sebagai kalimat pembuka sebuah perbincangan dengan angin,
Seperti, “Maaf, aku jatuh cinta kepadamu”


Maafku ini tak bertuan, Maafku ini tak tau harus kepada siapa bertuan.
Andai Maaf dapat menebas puluhan jarak yang kita tempuh,
Andai Maaf dapat mencairkan dinginnya jiwamu,
Andai Maaf dapat memutar kembali jam di dinding yang telah kita tempuh,
Andai Maaf bisa menjadi awal pertemuan kita  di ruang hampa yang selama ini kita tandai,


Mungkin semesta sudah menyampaikan pesan maafku melalui hembusan,
Dan semesta pun telah mempunyai jawaban dari setiap Maaf yang ku bisikkan lewat angin,
Seperti, “Penyesalan memang selalu datang di belakang”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar