Selasa, 05 Mei 2015

Perjalanan Hati [Part 1]

Well, Hello you guys! xx

*percayalah, gue lagi-lagi iseng main blog karena gaada kerjaan (gak sadar tugas buat besok numpuk)*

Dan setelah mengulik-ngulik *lagi* folder-folder di laptop............&akhirnya gue ngepost ini. cerita (entah ini panjang atau) pendek gue yang pertama *enggak yang pertama juga, sih. yang pertama setelah file-file di laptop hilang maksudnya:''D* sengaja sih dikasih per part-part, biar tiap hari blog gue ini di lirik terus, HA HE HI.

well, enjoy the meal~


“Haaai! Selamat ulang tahuuun!”

Dering telfon di malam hari, tepat pukul  00.00. membangunkanku yang sedang tertidur pulas.“Ah, lo ngapain sih malem-malem telfon? lagi tidur tau” suaraku yang masih setengah mengantuk membuatnya tertawa,  “hahaha, ah lo gak seru nih! Lucu tau denger suara lo yang baru bangun tidur itu. Sudah, lanjutkan tidurnya. Besok pagi gue kerumah lo ya” Seketika suaranya yang setengah bahagia, menghilang perlahan.

Dan benar adanya, dia datang tepat pagi hari. Membawakan sebuah kue ulang tahun kecil beserta lilin, iringan lagu ulang tahun. Dengan suara khasnya yang sedikit serak, serta senyumnya yang lebar, seperti tertawa. Dan tak lupa membawakanku sekotak obat batuk serta pilek untukku yang memang sedang sakit. “ah, lo kayaknya langganan sakit, ran. Kurang-kurangin lah begadang. Deadline gak harus dikerjain malam-malam kan?”. Aku yang  mendengar kata-katanya hanya tersenyum cengir sambil mengucapkan kata maaf, seperti yang selalu kulakukan padanya. Walaupun pada akhirnya, aku akan mengulangi hal yang sama.

“Ran, lo udah memasuki umur 20 yahh..” tanyanya, sambil melihat fotoku yang kupajang di meja disamping tempat tidurku. “iya, lalu?” tanyaku, sambil memandangi laptopku. “gak apa-apa, rasanya waktu berjalannya cepet aja gitu” bukan berjalan dengan cepat, pikirku dalam hati. “kayaknya untuk kali ini, lo pantas untuk dikasih hadiah. Tapi hadiahnya lo yang tentuin, bukan gue” seketika aku terdiam, berhenti mengetik. “ah, bohong. Emang mau ditepatin?” aku terus memikirkan hal-hal yang akan aku sebutkan untuk menjadi kadoku. “Ya, seberat apapun permintaan lo, Inshaa Allah akan gue kabulkan. Seenggaknya udah usaha kan? Ya asal mintanya gak aneh-aneh aja. Gue bakal kasih lo…2 permintaan deh” sekilas terlintas sebuah pertanyaan di dalam pikiranku, “ah, gue gak tau deh. Dalam rangka apa coba. Biasanya juga elu yang suka ngasih kado” aku bukannya tidak ingin diberi kado, seperti ulang tahunku sebelumnya.  Ah, sebenarnya aku tidak butuh hadiah, pikirku. Yang aku butuhkan hari ini lebih kepada sebuah doa, dan...

“Ran?kok  malah bengong? Gimana nih? Deal ya? Gue bingung mau ngasih apa. Rasanya gak afdol kalo gak ngasih lo kado. Apalagi, waktu kemaren habis menang lomba”. Ah, tidak, dia tidak berlebihan. Dia yang selalu membuatku tidak pernah berkata “Tidak” ataupun bentuk penolakan lainnya. Dia yang selalu penuh kejutan, yang selalu membuat orang-orang di sekelilingnya tak pernah bosan dengan kejutan kecil yang diberikannya, termasuk aku.

“Iyadeh, deal” pasrahku. Dan kini dia tersenyum, ah sesuatu yang membuatku rela berdiam sejenak, hanya untuk melihatnya tersenyum.

Kevin, ya. Dia temanku, bahkan aku bisa melabelinya seseorang yang sangat mengenalku. Aku seketika teringat dengan kutipan dari salah satu buku bacaanku, "Nyaman adalah berbagi waktu, tanpa perlu merasa canggung. Nyaman adalah menikmati keberadaan masing-masing, walau yang dapat kami berikan kepada satu sama lain hanyalah kehadiran itu sendiri. Nyaman berarti tidak perlu meminta maaf saat lengan kami bersenggolan secara tidak sengaja, bebas mengotak-atik benda yang berada di dalam kamarmu, ataupun yang berada di dalam mobilmu tanpa meminta izin terlebih dahulu. Nyaman adalah menelponnya tanpa alasan, hanya karena ingin mengobrol, atau karena ada film baru yang ingin kutonton, tapi tidak punya teman untuk diajak. Rasa ini tidak perlu dilabeli, diartikan, ataupun dianalisis". Mungkin, sepotong kalimat dari buku bacaanku bisa menggambarkan sedikit antara aku dan dia, entahlah.

[End, see you in the next chapter]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar